PERANAN MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN
DEMOKRASI
oleh; Immawati Mulyani
Membicarakan
demokrasi dalam konteks kemahasiswaan sangatlah penting untuk mewujudkan perubahan politik dalam lingkungan
pemerintahan mahasiswa. Pemerintahan mahasiswa di kampus seperti Presiden
Mahasiswa dan Wakil Presiden mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan
Eksekutif Mahasiwa, dan Himpunan Mahasiswa Program Studi.
Demokrasi
disini yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Rakyat
yang dimaksud dalam konteks pemerintahan mahasiswa yaitu mahasiswa itu sendiri,
sehingga dalam setiap upaya membentuk pemerintahannya,
mahasiswa dituntut untuk berpartisipasi secara langsung.Partisipasi secara
langsung dari mahasiswa tersebut, dilakukan melalui pengambilan
keputusan-keputusan menurut suara mayoritas.
- · Peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Mahasiswa dikenal sebagai intelektualis,
pemikir kritis, demokratis, dan konstruktif. Suara-suara
mahasiswa kerap kali mempresentasikan dan mengangkat realita sosial yang
terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan
sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri. Sebagai contoh
usaha mahasiswa untuk menurunkan Soeharto pada masa orde baru.
Gerakan mahasiswa bukanlah gerakan emosional yang dibangun di
atas romantisme sejarah masa lalu sekaligus sarana penyaluran agresi
gejolak muda. Partisipasi mahasiswa dalam gerakan merupakan respon spontan
atas situasi social yang tidak sehat, bukan atas ideologi tertentu, melainkan
atas nilai-nilai ideal.
Mahasiswa merupakan asset, cadangan dan harapan masa depan bangsa.
Melalui organisasi kampus inilah memengaruhi kualitas mahasiswa sebagai pemimpin
dimasa depan. Mahasiswa juga dituntut untuk berperan dalam kehidupan bernegara.Mahasiswa dalam kehidupannya dituntut
untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat.Hal ini
menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum
terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih
tinggi karena masih banyak anak yang menginginkan pendidikan tinggi namun
karena factor ekonomi menjadi penghalang.
- · Realita kondisi mahasiswa saat ini
Sebenarnya mengikuti
sebuah organisasi tidaklah salah, justru organisasi ini akan menambah soft
skill mahasiswa sehingga meningkatkan kapabilitas diri untuk dicetak sebagai
generasi unggul. Namun kebanyakan alasan mahasiswa dapat diketahui bahwa mereka
hanya mementingkan prestasi dalam akademik atau berfikir bahwa kehidupan
perkuliahan itu tidak usah dibawa ribet,mereka masih berfikir hanya untuk
bersenang-senang saja. Sungguh sangat miris sekali jika masih ada mahasiswa
yang berpikiran seperti itu.
Selain keapatisan
mahasiswa saat ini, ada permasalahan lain yang saat ini melanda kehidupan
mahasiswa yang aktif dalam menegakkan demokrasi, yaitu kurangnya pemahaman
mahasiswa akan peran mereka sesungguhnya dan ketidak tanggungjawabnya mahasiswa
terhadap pelaksanaan demokrasi.
Oleh karena itu,
melihat berbagai persoalan yang terdapat di dalam tubuh mahasiswa, yang dalam
konteks ini terkait dengan fungsi dan peran mahasiswa yang seharusnya dalam
partisipasinya di pemerintahan kampus, atau setidaknya peran sertanya dalam
dinamika politik kampus,
maka dibutuhkan solusi, harapannya mahasiswa tidak
terjebak kepada praktek-praktek yang justru merugikannya di kemudian hari.
- · Mahasiswa dan Demokrasi
Selain sebagai
penuntut ilmu, pembelajaran politik bagi mahasiswa juga penting.Namun dengan
tetap tidak melupakan orientasi utamanya sebagai pencari pengetahuan yang benar
untuk kemudian ditransformasikan melalui berbagai jalur yang menjadi basis
profesionalismenya.Mahasiswa sebagai “agent of change”, selain
kewajibannya adalah menimba ilmu sebanyak-banyaknya, juga tetap memiliki
tanggung jawab dalam mengabdikan dirinya untuk agama, masyarakat, bangsa dan
Negara.Mahasiswa tidak boleh hanya berfikir untuk berkuasa.
Mahasiswa merupakan struktur yang unik dalam tatanan
masyarakat, baik dilihat dari sudut politik, ekonomi, maupun social.keunikannya
juga tampak dari kebebasan yang mereka miliki, baik kebebasan berpikir,
berpendapat, berekspresi, atau melakukan apa pun. Sebab, mahasiswa adalah
asosiasi dari kejujuran, integritas dan semangat moral.Dalam diri mahasiswa,
juga terdapat kumpulan calon cendekiawan, pahlawan, negarawan, serta profesi
lainnya.
Sepak terjang mahasiswa di segala bidang, tidak hanya
berkutat di sekitar bangku kuliah mendengarkan dosen dalam menyampaikan mata
kuliah, menjadikan mahasiswa sebagai kelompok elit yang tidak hanya memiliki
kewajiban belajar saja, namun juga berada pada posisi penting dalam perubahan
sosial yang terjadi.Tetapi tetap saja mahasiswa sebagai insane manusia akademis
tidak boleh melalaikan kewajiban akademiknya sebagai bekal di masa datang.
Demokrasi memang bukan satu-satunya pemecahan masalah
sosial-politik tetapi demokrasi disini sebagai media pelibatan rakyat mahasiswa
itu sendiri umtuk berpartisipasi mengeluarkan aspirasinya demi berkembang dan
majunya sebuah pemerintahan mahasiswa.
- Perlunya Pemahaman Kembali Terhadap Demokrasi
Dalam konteks mahasiswa
sering menganggap benar suatu hal yang telah dijalankan selama berulang-ulang,
padahal itu salah misalnya dalam organisasi hmps sering berkaca pada tahun lalu
yang menurut mereka itu benar karena telah mendapatkan legitimasi dari
kekuasaannya, maka itu dibenarkan begitu saja, tentu ini disebabkan karena
beberapa factor salah satunya adalah belum adanya pemahaman mahasiswa dalam
membedakan mana yang bersifat sacral mana yang bersifat duniawi dalam
demokrasi yang statis itu nilai dan yang
dinamis itu prakteknya dalam demokrasi.
Dalam konteks kemahasiswaan,
bentuk dan posisi demokrasi sebagai penggemblengan
mahasiswa sebagai calon penerus generasi bangsa dengan fasilitas yaitu
diberikannya mereka kesempatan untuk mendirikan dan mengelola sebuah Negara
Mahasiswa yang dikelola oleh suatu pemerintahan yang dalam wujud nyatanya
sebagai pemerintahan mahasiswa.
Nilai yang mendasari praktek politik pada tingkatan
mahasiswa, demokrasi tidak sepenuhnya dijalankan oleh mahasiswa dalam usaha
mendapatkan kekuasaan di tingkatan pemerintahan mahasiswa. Nilai-nilai yang
berisikan tentang musyawarah, pertimbangan moral, pemufakatan yang jujur, kerja
sama, sikap saling mempercayai, serta pendidikan demokrasi perlahan-lahan mulai
ditinggalkan mahasiswa.
Melihat permasalahan demokrasi pada tingkatan
mahasiswa di atas, dibutuhkan jalan sebuah cara untuk mewujudkan masyarakat
kampus yang utama, maka pemerintahan mahasiswa harus mengakomodasi kebutuhan akan
adanya musyawarah, pertimbangan moral, pemufakatan yang jujur dan sehat,
kebutuhan akan pemenuhan terhadap kebutuhan itu sendiri, kebutuhan akan adanya
kerja sama dan sikap saling mempercayai, serta kebutuhan akan adanya pendidikan
demokrasi.
- Mempertegas Kembali Fungsi dan Peran Mahasiswa
Fungsi yang seharusnya ada
dalam diri mahasiswa juga memiliki peran yang signifikan terkait dengan
keberadaannya sebagai bagian dari dunia akademik, masyarakat berbangsa dan
bernegara.Fungsi mahasiswa yang dimaksud adalah sebagai insane akademik,
pencipta, pengabdi, dan bertanggungjawab atas terciptanya masyarakat yang adil
dan makmur.
Kedua,mahasiswa harus memiliki peran politik moral,
peran ini para mahasiswa harus kritis dan mempunyai kepedulian, kesantunan, kejujuran,
kepedulian, ketegasan harus senantiasa menjadi pakaian mahasiswa. Fungsi dan
peran mahasiswa tersebut dapat terobjektifikasi apabila dilakukan perubahan
terhadap paradigma mahasiswa tentang
peran dan fungsi dalam keterlibatannya di dalam politik kampus.
Penegasan fungsi dan peran mahasiswa melalui
keterlibatannya dalam konteks pemerintahan kampus sebagai insane akademis,
pencipta, pengabdi, dan bertanggungjawab terhadap terwujudnya masyarakat yang
adil dan makmur baik masyarakat di tingkatan mahasiswa maupun masyarakat umum.
Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus memahami
kembali terhadap demokrasi dan memerankan peranan kita sebagai mahasiswa
seperti yang saya uraikan di atas.
Penulis merupakan Kader Pimpinan Komisariat PPKn, Bahasa Inggris, & Bahasa Indonesia (PB II) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, menjabat sebagai Ketua Bidang Dahwah periode 2015/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar